*1967*
Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih pencegahan,
Israel berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan
(Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania). Israel dengan mudah menghancurkan
angkatan udara musuhnya karena dibantu informasi dari CIA (Central Intelligence
Agency = Badan Intelijen Pusat milik USA ). Sementara itu angkatan udara Mesir
ragu membalas serangan Israel , karena Menteri Pertahanan Mesir ikut terbang dan
memerintahkan untuk tidak
melakukan tembakan selama dia ada di udara.
*1967, Nopember*
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah penarikan
mundur Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari, pengakuan semua
negara di kawasan itu, dan penyelesaian secara adil masalah pengungsi Palestina.
*1969*
Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO
dengan markas di Yordania.
*1970*
Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat
PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena ekonomi Yordania
sangat tergantung dari AS, maka akhirnya Raja Husein mengusir markas PLO dari
Yordania. Dan akhirnya PLO pindah ke Libanon.
*1973, 6 Oktober*
Mesir dan Syria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan pada
hari puasanya Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan Perang Oktober.
Mesir dan Syria hampir menang, kalau Israel tidak tiba-tiba dibantu oleh AS.
Presiden Mesir Anwar Sadat terpaksa berkompromi, karena dia Cuma siap untuk
melawan Israel , namun tidak siap berhadapan dengan AS. Arab membalas kekalahan
itu dengan menutup keran minyak. Akibatnya harga minyak melonjak pesat.
*1973, 22 Oktober*
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan senjata,
pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.
*1977*
Pertimbangan ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar Sadat
pergi ke Israel tanpa konsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan perdamaian, jika
Israel mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa dikhianati. Karena
langkah politiknya ini, belakangan Anwar Sadat dibunuh pada tahun 1982.
*1978, September*
Mesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS.
Perjanjian itu menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di wilayah-
wilayah pendudukan Israel . Sadat dan PM Israel Menachem Begin dianugerahi Nobel
Perdamaian 1979. namun Israel tetap menolak perundingan dengan PLO dan PLO menolak
otonomi. Belakangan, otonomi versi Camp David ini tidak pernah diwujudkan,
demikian juga otonomi versi lainnya. Dan AS sebagai pemrakarsanya juga tidak
merasa wajib memberi sanksi, bahkan selalu memveto resolusi PBB yang tidak
menguntungkan pihak Israel .
*1980*
Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerussalem yang
didudukinya itu resmi sebagai ibukota.
*1982* Israel menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan
Shatila. Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa
ke forum PBB karena – lagi-lagi – veto dari AS. Belakangan Israel juga dengan
enaknya melakukan serangkaian pemboman atas instalasi militer dan sipil di Iraq ,
Libya dan Tunis .
*1987*
Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di
daerah pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini
diprakarsai oleh HAMAS, suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya dengan
pendidikan dan sosial.
*1988, 15 Nopember*
Diumumkan berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota Aljazair. Dengan bentuk
negara Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerussalem Timur sebagai ibukota
negara dengan Presiden pertamanya adalah Yasser Arafat. Setelah Yasser Arafat
mangkat kursi presiden diduduki oleh Mahmud Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang
identik dengan Parlemen Palestina beranggotakan 500 orang.
*1988, Desember*
AS membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak langsung
mengakui eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB Nomor 242 pada
waktu memproklamirkan Republik Palestina di pengasingan di Tunis.
*1991, Maret*
Yasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu
mengatakan "menikah dengan revolusi Palestina".
*1993, September*
PLO – Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji
memberikan hak otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel adalah "land
for peace" (tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu dikecam keras oleh pihak ultra-
kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju. Namun negara-negara
Arab ( Saudi Arabia , Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut baik perjanjian itu.
Mufti Mesir dan Saudi mengeluarkan "fatwa" untuk mendukung perdamaian. Setelah
kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai perjanjian dengan
Israel , PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti Israel . Dengan ini maka
sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan Yahudi. Yasser Arafat, Yitzak Rabin
dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.
*1995*
Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di Hebron,
seorang Yahudi fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang shalat subuh. Hampir
tiap orang dewasa di Israel , laki-laki maupun wanita, pernah mendapat latihan dan
melakukan wajib militer. Gerakan Palestina yang menuntut kemerdekaan total
menteror ke tengah masyarakat Israel dengan bom "bunuh diri". Targetnya,
menggagalkan usaha perdamaian yang tidak adil itu. Sebenarnya "land for peace"
diartikan Israel sebagai " Israel dapat tanah, dan Arab Palestina tidak diganggu
(bisa hidup damai)."
*1996*
Pemilu di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai kanan, yang
berarti kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu mengulur-ulur waktu
pelaksanaan perjanjian perdamaian. Ia menolak adanya negara Palestina, agar
Palestina tetap sekedar daerah otonom di dalam Israel . Ia bahkan ingin
menunggu/menciptaka n kontelasi baru (pemukiman Yahudi di daerah pendudukan, bila
perlu perluasan hingga ke Syria dan Yordania) untuk sama sekali membuat perjanjian
baru. AS tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang ditetapkannya.
Namun karena lobby Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill Clinton harus memakai
agen-agennya di negara-negara Arab untuk "mengingatkan" si "anak emasnya" ini.
Maka sikap negara-negara Arab tiba-tiba kembali memusuhi Israel . Mufti Mesir
malah kini memfatwakan jihad terhadap Israel . Sementara itu Uni Eropa (terutama
Inggris dan Perancis) juga mencoba "aktif" menjadi penengah, yang sebenarnya juga
hanya untuk kepentingan masing-masing dalam rangka menanamkan pengaruhnya di
wilayah itu. Mereka juga tidak rela kalau AS "jalan sendiri" tanpa bicara dengan
Eropa.
*2002 - Sampai sekarang*
Sebuah usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang diajukan oleh
Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September 2002.
Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14 "reservasi". Pada saat ini
Israel sedang menerapkan sebuah rencana pemisahan diri yang kontroversial yang
diajukan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada
AS, Israel menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh "kehadiran sipil dan
militer yang permanen" di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4
pemumikan di Tepi Barat), namun akan "mengawasi dan mengawal kantong-kantong
eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza,
dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza."
Pemerintah Israel berpendapat bahwa "akibatnya, tidak akan ada dasar untuk
mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan," sementara yang lainnya
berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah
bahwa Israel "akan diizinkan untuk menyelesaikan tembok – artinya, Penghalang Tepi
Barat Israel – dan mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang
ini" Di hari kemenangan Partai Kadima pada pemilu tanggal 28 Maret 2006 di Israel,
Ehud Olmert – yang kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri Israel menggantikan
Ariel Sharon yang berhalangan tetap karena sakit – berpidato. Dalam pidato
kemenangan partainya, Olmert berjanji untuk menjadikan Israel negara yang adil,
kuat, damai, dan makmur, menghargai hak-hak kaum minoritas, mementingkan
pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta terutama sekali berjuang untuk
mencapai perdamaian yang kekal dan pasti dengan bangsa Palestina. Olmert
menyatakan bahwa sebagaimana Israel bersedia berkompromi untuk perdamaian, ia
mengharapkan bangsa Palestina pun harus fleksibel dengan posisi mereka. Ia
menyatakan bahwa bila Otoritas Palestina, yang kini dipimpin Hamas, menolak
mengakui Negara Israel, maka Israel "akan menentukan nasibnya di tangannya
sendiri" dan secara langsung menyiratkan aksi sepihak. Masa depan pemerintahan
koalisi ini sebagian besar tergantung pada niat baik partai-partai lain untuk
bekerja sama dengan perdana menteri yang baru terpilih. Sementara itu sebelum
terjadinya serangan habis-habisan Israel ke Gaza (27/12/2008) , sudah terjadi
serangan-serangan kecil di antara kedua belah pihak di sekitar Jalur Gaza,
disebabkan Israel menutup tempat-tempat penyeberangan atau jalur komersial ke Gaza
sehingga pasokan bahan baker minyak terhenti, yang memaksa satu-satunya pusat
pembangkit listrik di Jalur Gaza tutup.
No comments:
Post a Comment